Jumat, 18 November 2011

IPA, IPS Sama Saja

Happy Friday all :D
Ini saya lagi, vani..
Kali ini saya mau nulis sedikit pemikiran saya yang saya tujukan kepada semua orang agar mereka paham bahwa adanya perbedaan itu bertujuan untuk saling melengkapi :D
Saya sudah pernah cerita kan, kalau saya sekarang siswa IPS dan kalian pasti sadar banget bahwa IPS itu selalu (sedikit) diremehkan.Siswa yang berhasil masuk kelas IPA adalah mereka yagn berhasil karena 3 alasan : 1). Mereka memang cerdas dan memiliki kemampuan yang pantas untuk masuk kelas IPA. 2). Mereka siswa biasa-biasa saja, tetapi memiliki tingkat ketekunan dalam menjalani proses dan selalu belajar terhadap keadaan. 3). Mereka yang beruntung. Kebanyakan anak IPS (tidak semua) memang mereka yang gagal berjuang untuk masuk kelas IPA, jadi boleh juga dibilang kita ini sampah buangan . Tapi bukan berarti kita tidak berguna, kita ini sampah yang sedang didaur ulang. Justru biasanya sampah yang didaur ulang itu memiliki fungsi yang tepat karena sesuai proyeksi, atau sesuai dengan kebutuhan.

Tadi saya sudah menyinggung sedikit tentang perbedaan. Sekarang, bayangkan kalo satu sekolah semua siswanya anak IPA, pasti kurang berwarna kan ?kita butuh juga kali anak IPS, karena biasanya ank IPS meskipun memiliki reputasi nakal dikalangan guru sekolah, memiliki keberanian yang tidak dimiliki anak kebanyakan anak IPA. Kita juga butuh konflik agar kita paham bagaimana arti sesungguhnya dari keteraturan. IPA dan IPS terkadang pemikirannya tak sejalan, tapi cobalah saling memahami and realize that difference completes each other 
jadi ya, salah satu temenku pernah bilang, ynag kalo udah di translate ke bahasa Indonesia artinya kaya gini :
Gak apa apa jadi anak IPS,----->> Jiwa Sosial IPS, tapi Otak Anak IPA, yo kan~
Quote itu juga berguna banget buat anak IPA kok :D
So, IPA-IPS itu sama aja :D






Tidak ada komentar:

Posting Komentar